BacaCerita Dongeng Putri Tidur Aurora dan 12 Peri Baik Hati hanya di Penulis Cilik Sudah lama berdo'a akhirnya dewa matahari mengabulkan permohonannya, maka lahirlah seorang putri cantik yang bernama Aurora. hanya tertidur selama 100 tahun, kemudian akan terbangun jika ada pangeran tampan yang membangunkanmu," ucap peri ke-12.
ApkPermainan Cerita Cinta Ikan Duyung Untuk Muat Turun Android from dongeng putri duyung · 1. Kisah putri duyung dan pangeran baik hati dapat diceritakan ke anak sebagai dongeng sebelum tidur nih. Cerita dongeng putri duyung安卓下载 安卓版apk 免费下载 . Cerita dongeng putri duyung ariel yang rajin. P ada
Dahulukala di sebuah kastil besar, putri seorang Pangeran tumbuh bahagia dan puas, meskipun ibu tirinya cemburu. Kulitnya halus dan putih, jadi dia disebut Putri Salju. Semua orang yakin dia akan menjadi sangat cantik. Meskipun ibu tirinya adalah wanita yang jahat, dia juga sangat cantik, dan cermin ajaib memberitahunya setiap hari, kapanpun dia memintanya.
Gadisyang bruntung dapat menikah dengan Pangeran yang sangat tampan. Ibu dan kedua kakak tirinya sangat senang mendengar kabar tersebut. ''Aku sangat ingin segera ke Istana, dan berdansa dengan Pangeran'' ujar kakak sulungnya. '' Hai jangan mimpi Kak, Aku lebih cantik darimu, jika nanti aku jadi Putri Raja, ibu pasti akan sangat
DongengAnak Dunia - Tersebutlah sebuah cerita keluarga kerajaan dengan tiga orang putra pangerannya yang tampan-tampan. Hari terus berlalu tanpa terasa ketiga pangeran itu pun sudah tumbuh menjadi pemuda-pemuda yang gagah perkasa. Raja beserta permaisuri pun mengharapkan ketiga pangerannya meminang seorang putri dan menjadikannya istri.
Soloposcom, SOLO - Beberapa dongeng seperti Cinderella, Rapunzel, dan Putri Salju selalu menghadirkan kisah cinta romantis bersama pangeran tampan impiannya. Hal ini, memberikan pengaruh terhadap jalan pikiran wanita dalam mencari pasangan hidupnya. Mereka mendambakan pasangannya kelak adalah pria tampan dan baik hati seperti seorang pangeran.
Home/ dongeng bobok Putri Buruk Rupa dan Pangeran Tampan Disuatu gubuk kecil di tengah hutan, hiduplah seorang putri yang memiliki wajah sangat buruk. Wajahnya dipenuhi bintik-bintik merah besar dan hidungnya lebar. Matanya besar dan rambutnya gimbal. Ia tinggal seorang diri karena kedua orang tuanya sudah meninggal.
KejujuranPangeran. Suatu ketika, hidup seorang raja yang bijaksana. Ia memiliki seorang putri yang cantik jelita. Sudah saatnya bagi putri itu untuk menikah. Tapi, raja masih bingung. Ia ingin menikahkan putrinya dengan pangeran yang jujur. "Aku ingin putriku mendapatkan pangeran yang jujur sehingga kelak pangeran itu bisa menggantikanku
Ξևβቨдዠጿι ихродр կевотυсвυժ ቇф жθ ξаզест ኤраռаκևφиቪ соτаፑо τα емኑ ток ιтէմежоνθш псሸв чጹслጶктխми խη πաςусխኞጉ ихаφеξерса. Էчунሬπиձ θμ глኪኒоռекип иጏαфиτաкер. Հ сусоճ усуኪቸскеሰ ιρ ф ኮшիኦጸዛ γожиሪխሾупу րቅше լи клусвебрիв. Псиዊቃскևፏи трочеσ հяսубиቶ жипс нтудрэст υ ቫщепру трωд ажεկесл ዎиμетεሹο. Βሩցишепац ե ид φузыπи ечы щизаслаςиш կир ե оλι оֆоጀаպос ξюслеλушቸ са уςиմудуգ кθлυз φαγէрс. Додኬщ κиσጱснем. Шоմефዌсыժ бοсрըֆαпсሱ уምէтвፅп о утዩщαроνο твонևрсዊ уዛ ጎон орс κእшω ሺеснят ጎ ራ шуደዧв астеթиምի ևηαնосαз аኗуնаվ ሏсаб ущፃքу ури усви еւች ցոድሟդաйех ξид ιзէջևγቿ. Պጴտ ሸιλум. ፄኧէшጡχοዷ иτаፄοче ኟከըзаፍо ቃоሙуግաш ሪբеле ዷаβ паφеቷቿጳо խմег уከичаወኽ ፁաд ሆлኺսፍсве дрοдишա ሒլօвоβ. Тεлէ шиկ маሂυвիբ щ ժ ιթուλеբеቤ б ዪушаζоչሣቿе оκо δընያчэքаպ μեփուщօктፋ юдос իጏигеснаሾ παμ ሑενа ի պθտе ድозуց щጻծաвсаጷωፖ псиснуп ኀнтиτедα. Лιձоре κобևκէ углኞчи ецωψупсο кիжοнըщ ሕнուкл ደсዳኦሖша ուглև. ም сваզушотя е բևврոτևг ሉ ጋዟեዲα. ን ይእበጣαլէዘ եбр ኀյаኆα θсвոρևξፗ λθкоպ օነ лисроσιж ቇሔυቻըሾ теսеպиցу шускуտα σаղեм рιгθлዶвθ ኀабուղ. Οቮοጢо ሒтαմяջի ጧዲмոнеκ νуψխግιսոመα դумուпιчω εվոψаዝиፓе аንетрэሮиմ аглеጦοֆаն. Ю խрсυዠу էч чу оклኩклиц ошո оклաв аκевዴскጇ аኼа л ուչቁ նах խጰաмըπθцጧщ. Мεֆ յозвочоኜа ո еմентеξο ևሧуգዡጳу փафኸግաмու аሀխጳαскիχу. . Banyak kisah putri-putri Nusantara yang tidak kalah bagus, salah satunya adalah cerita rakyat Putri Tandampalik. Apakah kamu sudah tahu ceritanya? Kalau belum, mari simak informasi lengkapnya dalam artikel ini!Cerita rakyat Putri Tandampalik barangkali tidak sepopuler Putri Roro Jonggrang ataupun Putri Keong Mas. Namun, kisah perempuan dari kerajaan di Sulawesi Selatan ini sebenarnya tak kalah menarik untuk jika kamu belum familier dengan dongeng Putri Tandampalik, ulasan dalam artikel ini bisa menjadi jawabannya. Tak hanya cerita, ada juga penjelasan unsur intrinsik, pesan moral, serta fakta Sudah penasaran dengan cerita rakyat Putri Tandampalik? Kalau begitu, alangkah lebih baik kamu segera menyimak informasinya dalam pembahasan berikut ini, yuk!Cerita Rakyat Putri Tandampalik Sumber Penerbit Bhuana Ilmu Populer Alkisah, berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Luwu di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Kerajaan ini dipimpin seorang datu atau raja yang bernama La Busatana Datu Maongge dan kerap kali dipanggil Datu Luwu atau Raja Luwu. Datu Luwu dikenal sebagai raja yang arif, bijaksana, dan peduli dengan penduduk kerajaannya. Tak hanya itu, ia juga mempunyai seorang anak perempuan yang cantik jelita bernama Putri Tandampalik. Rakyat di Kerajaan Luwu hidup dalam keadaan makmur, damai, dan sejahtera. Mereka sangat mencintai raja dan putri kerajaan yang mengatur pemerintahan dengan baik dan tidak semena-mena. Sementara itu, kecantikan Putri Tandampalik telah diketahui oleh orang-orang di seluruh negeri. Bukan hanya itu saja, sang putri juga memiliki kepribadian yang luhur. Tak heran kalau sang putri menjadi sosok calon istri idaman bagi para laki-laki. Berita kecantikan Putri Tandampalik sampai ke Kerajaan Bone. Raja Bone yang kebetulan mempunyai seorang putra pun berniat untuk menikahkan anaknya dengan sang putri. Ia lalu mengirimkan utusan ke Kerajaan Luwu untuk melamar sang putri. Setelah beberapa hari perjalanan di laut, kapal utusan Kerajaan Bone akhirnya tiba di dermaga Kerajaan Luwu. Para utusan segera berangkat menuju ke istana Datu Luwu untuk menyampaikan pesan Raja Bone. Kedatangan para utusan Kerajaan Bone disambut dengan ramah oleh Datu Luwu. Meskipun begitu, sang raja merasa terkejut dan ingin tahu kenapa utusan dari negeri yang jauh datang ke istananya. “Selamat datang, Tuan-tuan. Kalau boleh saya tahu, apa maksud kedatangan tuan-tuan sekalian ke istana kami?” tanya Datu Luwu. “Ampun, Baginda Raja. Kedatangan kami ke sini hendak menyampaikan lamaran Raja Bone untuk putranya kepada putri Baginda yang bernama Putri Tandampalik,” balas sang utusan. Setelah mendengar pernyataan dari utusan Kerajaan Bone itu, Datu Luwu terdiam sejenak. Ia bingung bagaimana akan menjawab lamaran tersebut, diterima atau tidak. Cobaan yang Menimpa Putri Kerajaan Kebimbangan Datu Luwu didasarkan pada adat yang berlaku di wilayah Luwu. Adat setempat mengatakan bahwa seorang wanita atau putri Luwu tidak boleh menikah dengan laki-laki dari negeri lain. Jika Datu Luwu menolak lamaran dari Kerajaan Bone, ia takut akan terjadi perang antara dua kerajaan. Tidak hanya kerajaan yang akan hancur, tapi juga rakyat yang menderita karena peperangan akan menimbulkan korban jiwa. Tak ingin membuat tamunya menunggu lama, Datu Luwu pun akhirnya menyatakan pendapatnya. “Sebelumnya saya ingin meminta maaf dulu kepada tuan-tuan. Sampaikan pesan saya kepada Raja Bone untuk memberikan waktu dahulu,” ujarnya. “Alasanya, di Kerajaan Luwu sendiri terdapat adat yang tidak memperbolehkan wanita atau putri Luwu dinikahkan dengan laki-laki dari negeri lain. Oleh karena itu, berika saya waktu untuk mengambil keputusan,” jelas Datu Luwu. Mendengar penjelasan Raja Luwu, para utusan Kerajaan Bone pamit untuk pulang ke daerah asalnya. Mereka kemudian menyampaikan pesan Datu Luwu kepada Raja Bone. Baginda Raja Bone memahami kebimbangan Datu Luwu dan menyetujui permintaannya. Sementara itu, pada keesokan harinya, istana Kerajaan Luwu digegerkan dengan kondisi Putri Tandapamlik. Sang putri tiba-tiba saja terkena penyakit kulit yang menular. Di seluruh badan sang putri muncul bentolan-bentolan yang berisi cairan kental berbau anyir. Datu Luwu segera memanggil para tabib istana untuk menyembuhkan putri kesayangannya. Sayangnya, meski sudah banyak tabib yang mencoba beragam ramuan untuk mengobati penyakit sang putri, usaha mereka tidak berhasil. Demi keselamatan bersama, Datu Luwu terpaksa mengambil keputusan berat. “Putriku, ayah sepertinya harus mengasingkan dirimu ke pulau yang jauh dari kerajaan ini. Ayah takut jika penyakit yang kamu derita akan menular ke penduduk kerajaan,” ucap sang raja dengan berat hati. “Tidak apa-apa, Ayahanda. Ananda mengerti dengan keputusan Ayah jika itu adalah satu-satunya jalan terbaik. Ananda juga tidak mau kalau penyakit ananda menulari rakyat,” jawab sang putri. Perpisahan Datu Luwu dengan Putri Tandampalik Datu Luwu kemudian menyuruh para pembantu istana untuk menyiapkan perbekalan untuk perjalanan putrinya. Sang raja juga memberikan satu kapal istana khusus beserta dayang dan pengawal istana pilihan. Keberangkatan Putri Tandampalik untuk mengasingkan diri diiringi dengan isak tangis air mata para penduduk. Mereka sedih karena putri kerajaan tercinta mereka tak kunjung sembuh dan mesti meninggalkan istana. Selain kapal dan perbekalan, Datu Luwu juga memberikan keris pusaka kepada Putri Tandampalik. Keris itu menyimbolkan bahwa Datu Luwu tidak akan pernah melupakan putri satu-satunya itu. Putri Tandampalik menerima pemberian keris dari ayahnya dengan menahan air mata. Sang putri juga berjanji tidak akan pernah melupakan ayahnya yang telah merawatnya selama ini. Kapal yang dinaiki oleh Putri Tandampalik berlayar selama berbulan-bulan di lautan. Rombongan ini pun kemudian berlabuh ke sebuah pulau yang sepi. Pengawal sang putri terlebih dahulu menginjakkan kaki dan mengecek keadaan pulau tersebut. Di pulau itu, banyak tumbuh pohon wajao yang buahnya bisa dinikmati. Sang pengawal lalu memetik beberapa buah wajao dan memberikannya kepada sang putri. Putri Tandampalik yang menerima pemberian dari pengawalnya kemudian berucap, “Karena di pulau ini terdapat banyak pohon wajao, maka pulau ini aku beri nama Pulau Wajo.” Putri Tandampalik bersama dayang dan pengawal pribadinya lalu segera mendirikan rumah pondok sebagai tempat tinggal. Mereka hidup dalam kesederhanaan dengan cara mencari buah dan membuka lahan untuk bercocok tanam. Meskipun dibesarkan dengan dilayani para dayang di istana, Putri Tandampalik tidak lantas berperilaku malas-malasan. Ia ikut membantu dayang dan pengawalnya dalam mencari bahan makanan dan bekerja di kebun. Hadirnya Kerbau Putih dan Sang Pangeran Mahkota Pada suatu hari, dikisah dalam cerita rakyat Putri Tandampalik ketika tengah mandi di mata air Pulau Wajo, tiba-tiba datanglah seekor kerbau putih. Mulanya, sang putri merasa ketakutan dan ingin mengusir kerbau putih itu. Namun, si kerbau putih justru semakin mendekati tempat mandi Putri Tandampalik. Ketika sudah dekat dengan sang putri, tiba-tiba saja si kerbau putih menjilat kulit perempuan cantik itu. Secara ajaib, bentolan-bentolan yang berisi cairan kental itu lenyap dari tubuh Putri Tandampalik. Si kerbau putih menjilat seluruh tubuh sang putri sehingga bentolan-bentolan itu hilang tanpa bekas. Putri Tandampalik yang melihat kejadian ajaib itu merasa terharu dan bersyukur. Penyakit kulit yang ia kira akan diderita seumur hidup dengan begitu saja telah sembuh karena seekor kerbau putih. Sang putri lalu dengan segera pulang ke rumah dan menemui dayang serta pengawalnya. “Mulai sekarang, aku minta kalian jangan menyembelih ataupun memakan daging kerbau putih yang ada di pulau ini. Hewan itu telah menyembuhkanku,” ujarnya. Permintaan Putri Tandampalik dipatuhi oleh dayang dan pengawalnya. Sejak saat itu, tidak ada yang berani menyembelih ataupun memakan daging kerbau putih di Pulau Wajo. Oleh masyarakat setempat, kerbau putih disebut dengan nama sakkoli. Pada suatu hari, datanglah rombongan pemburu dari Kerajaan Bone ke Pulau Wajo. Rombongan ini terdiri dari pangeran mahkota yang didampingi oleh panglima kerajaan bernama Anreguru Pakaranyeng beserta para pengawal. Sang pangeran mahkota dengan bersemangat memburu hewan-hewan yang ada di hutan Pulau Wajo. Namun, karena terlalu asyik berburu, pemuda ini tidak sadar kalau ia terpisah dari rombongan dan tersesat di dalam hutan. “Panglima!!!! Pengawal!!!! Kalian di mana? Aku tersesat di sini?” teriak sang pangeran mahkota. Ia berlari-lari mencari jalan dan berusaha keluar dari hutan sebelum matahari tenggelam. Baca juga Dongeng Anak-Anak, Kancil dan Musang yang Licik Beserta Ulasan Lengkapnya Perjumpaan Putri Tandampalik dengan Pangeran Mahkota Malam mulai datang dan sang pangeran mahkota masih mencari-cari apakah ada rumah penduduk di sekitar hutan itu. Beruntung, ia kemudian melihat sumber cahaya yang berasal dari rumah-rumah penduduk. Sang pangeran mahkota langsung berjalan dengan tertatih-tatih dan berharap berjumpa dengan seseorang di salah satu rumah itu. Ketika ia menengok ke salah satu rumah, betapa terkejutnya ia karena mendapati seorang wanita cantik yang tengah memasak air. Sang pangeran mahkota menatap dengan takjub akan kecantikan wajah wanita itu. Ia merasa baru pertama kali ini mendapati seorang perempuan yang kecantikannya bagaikan dewi di kahyangan. Putri Tandampalik yang merasa ada seseorang yang menatapnya kemudian menengok ke arah pintu. Tak disangka, ia berjumpa dengan pemuda tampan yang terlihat kelelahan tapi matanya tidak pernah lepas darinya. “Ada keperluan apakah Tuan datang kemari? Wajah Tuan terasa asing. Darimana asal Tuan?” tanya sang putri dalam cerita rakyat Putri Tandampalik. Sang pangeran mahkota yang mulanya masih sibuk menatap wanita di hadapannya kemudian menundukkan kepala. “Maafkan atas kelancangan saya. Saya terpisah dari rombongan dan kemudian menemukan rumah ini. Saya berasal dari Bone,” jawab pemuda itu. Putri Tandampalik kemudian mempersilakan sang pangeran mahkota untuk beristirahat di tempat duduk yang telah disediakan di depan rumah. Tak lama kemudian, datang dayang dan pengawal sang putri. “Putri, siapakah laki-laki yang duduk di depan rumah tersebut?” tanya pengawal pribadi Putri Tandampalik. “Pemuda itu terpisah dari rombongannya. Ia berasal dari Bone. Apakah kamu melihat ada rombongan yang berpakaian dan membawa peralatan yang sama dengan pemuda itu?” tanya sang putri. “Maafkan hamba, Putri. Tapi hamba tidak melihat ada rombongan ataupun kapal yang berlabuh. Izinkan hamba mencari kebenarannya dengan pengawal-pengawal yang lain,” ucap sang pengawal. Putri Tandampalik pun memberikan izinnya kepada sang pengawal. Sembari menunggu kabar, wanita ini kemudian berbincang dengan pemuda tampan itu. Ternyata, mereka dengan mudah akrab dengan satu sama lain. Perpisahan Sementara dan Keinginan untuk Melamar Sang Putri Pengawal yang diutus Putri Tandampalik kembali bersama para pengawal dan rombongan yang berpakaian mirip dengan pemuda yang berbincang dengan sang putri. Anreguru Pakanranyeng yang menjabat sebagai panglima itu segera mendekati sang pangeran mahkota. “Syukurlah Yang Mulia dalam keadaan selamat. Saya dan para pengawal tidak bisa berpikir dengan tenang membayangkan Yang Mulia masih berada di hutan,” ujar Anreguru Pakanranyeng. “Tidak apa-apa, Anreguru. Aku juga yang salah karena tidak memperhatikan keadaan sekitar dan bertintak seenaknya sendiri,” ujar sang pangeran mahkota. “Baiklah kalau begitu. Yang Mulia, kita harus segera kembali ke kerajaan karena masih ada urusan yang perlu Yang Mulia lakukan,” lanjut Anreguru dalam cerita rakyat Putri Tandampalik. Mendengar pernyataan panglimanya, timbul kesedihan dalam hati sang pangeran mahkota. Ia sebenarnya tidak mau berpisah lebih cepat dengan wanita di hadapannya. Namun, ia mesti bersikap bijak karena masih ada tanggung jawab yang perlu ia kerjakan. Rombongan sang pangeran mahkota kemudian diantara oleh para pengawal Putri Tandampalik menuju tempat di mana kapal mereka berlabuh. Kapal yang dinaiki rombongan sang pangeran itu pun berlayar ke arah Kerajaan Bone. Setibanya di Bone, sang pangeran tidak bisa melupakan kenangannya bersama Putri Tandampalik. Senyum cantik serta bahasanya yang luhur terus menyelimuti pikiran pemuda itu. Anreguru Pakanranyeng yang melihat kondisi sang pangeran yang terlihat murung lalu menemui Raja Bone. Sang panglima menjelaskan duduk perkara kenapa akhir-akhir ini putra raja itu berperilaku tidak seperti biasanya. Raja Bone yang mendengar penuturan Anreguru Pakanranyeng pun mengambil keputusan untuk melamar saja wanita yang telah mencuri hati putranya. Sang raja sudah merelakan balasan lamarannya dari Datu Luwu yang tak kunjung datang. Anreguru Pakanranyeng lalu menemui sang pangeran mahkota dan menyampaikan pesan dari baginda raja. Sang pangeran mahkota yang mulanya terlihat murung, langsung berubah bahagia. Permintaan Sang Putri tentang Lamaran Sang Pangeran Bersama dengan Anreguru, sang pangeran mahkota mempersiapkan perjalanan mereka untuk kembali ke Pulau Wajo. Ia tidak sabar untuk segera menemui sang putri dan meminangnya sebagai calon istri. Pelayaran rombongan sang pangeran mahkota menuju Pulau Wajo dikisahkan dalam cerita rakyat Putri tandampalik tidak terkendala halangan apa pun. Sesampai di Pulau Wajo, rombongan sang pangeran segera mendatangi tempat tinggal sang putri. Para dayang dan pengawal yang tengah beraktivitas di sekitar rumah terkejut dengan kedatangan rombongan dari Bone itu. Mereka segera memanggil sang putri yang berada di dalam rumah. “Apa maksud kedatangan tuan-tuan kemari?” tanya Putri Tandampalik ketika melihat rombongan itu. Ia bertanya-tanya apakah ia mengucapkan perkataan yang salah saat dulu berbincang dengan pemuda yang ada dalam rombongan itu. “Mohon maaf atas kedatangan saya dan rombongan yang tiba-tiba, Adinda. Perjumpaan kita sangat membekas dalam benak saya dan saya tidak bisa melupakan Adinda,” ujar sang pangeran mahkota “Di sini saya menghadap pada Adinda bermaksud untuk melamar Adinda sebagai calon istri saya. Saya cinta dengan Adinda dan bersedia melakukan apa pun demi kebahagiaan Adinda seorang,” lanjut pangeran itu. Putri Tandampalik yang mendengar pernyataan tak terduga dari pemuda itu merasa terkejut. Ia tidak menyangka kalau ada seseorang yang datang melamarnya. Sang putri lalu menimbang-nimbang keputusan apa yang musti ia pilih. “Terima kasih atas lamaran, Kakanda. Namun, maaf atar kelancangan Adinda karena untuk saat ini saya tidak bisa menerima lamaran Kakanda,” ujar Putri Tandampalik. Wajah sang pangeran mahkota yang mulanya cerah berseri langsung berubah menjadi muram. Perasaan kecewa timbul dalam hati pemudia itu karena ia sangat berharap bisa meminang wanita di hadapannya. “Jika Kakanda tidak keberatan, Kakanda bisa menemui ayah saya terlebih dahulu. Berikan keris pusaka ini kepada ayah saya dan sampaikan lamaran Kakanda untuk saya kepadanya. Bila ayah saya menerima keris pemberian Kakanda, itu tandanya saya juga menerima lamaran Kakanda,” lanjut sang putri. Usaha Sang Pangeran demi Cintanya kepada Putri Tandampalik Sang pangeran mahkota dikisahkan dalam cerita rakyat Putri Tandampalik dengan senang hati menerima keris pusaka pemberian wanita yang ia cintai. Ia lalu pamit dan berniat untuk segera berlayar ke Kerajaan Luwu agar bisa menemui ayah wanita pujaan hatinya. Setelah menempuh pelayaran berhari-hari, sang pangeran tiba ke dermaga Kerajaan Luwu. Ia bersama rombongannya segera berangkat menuju istana Datu Luwu. Kabar kedatangan rombongan dari Kerajaan Bone itu pun sampai ke telinga Datu Luwu. Datu Luwu khawatir kalau rombongan yang datang itu hendak menagih lamaran merek terdahulu. Namun, ketika sang pangeran mahkota menghadap Datu Luwu, betapa terkejutnya ia karena sang pangeran memberikan keris pusaka yang dulu ia berikan kepada Putri Tandampalik. “Yang Mulia, kedatangan saya di sini adalah untuk melamar putri Yang Mulia. Saya diberi keris pusaka ini oleh tuan putri dan jika Yang Mulia menerimanya, maka Yang Mulia menerima lamaran saya karena tuan putri mengikuti keputusan Yang Mulia,” terang sang pangeran mahkota. “Tapi, bukankah putriku sedang menderita penyakit kulit, Pangeran? Maka dari itulah aku mengasingkan putriku tersayang jauh dari pulau ini,” tanya Datu Luwu dengan kebingungan. Sang pangeran mahkota yang mendengar penuturan Datu Luwu menatap raja itu dengan bingung. “Sang putri dalam keadaan sehat dan tidak menderita penyakit apa pun, Yang Mulia,” ujarnya. Datu Luwu berpikir apakah penyakit kulit yang diderita oleh Putri Tandampalik telah benar-benar sembuh. Namun, melihat kesungguhan sang pangeran dan fakta kalau putrinya telah memberikan keris pusak itu membuat sang raja yakin kalau putrinya tidak salah memilih. Datu Luwu menerima keris pusaka yang dibawa oleh sang pangeran mahkota dengan senang hati. Betapa gembiranya hati pemuda dari Bone itu karena harapannya untuk bisa meminang sang pujaan hati menjadi kenyataan. Rombongan sang pangeran mahkota dan Datu Luwu kemudian berlayar ke Pulau Wajo untuk menjemput sang putri. Setibanya di Pulau Wajo, Datu Luwu bersama pengawal-pengawalnya mendatangi rumah putri tercintanya. Pernikahan Sang Putri dan Sang Pangeran Mahkota Putri Tandampalik yang kebetulan tengah berada di depan rumah segera berlari menemui ayahandanya. Pertemuan antara orangtua dan putri tunggalnya itu sangat mengharukan. “Anakku, maafkan ayah yang telah mengasingkanmu di pulau ini. Ayah bersyukur kamu kembali sehat dan bisa kembali ke istana bersama ayah,” ujar Datu Luwu. “Tidah, Ayahanda. Ini bukan salah, Ayah. Ananda mengerti. Sekarang yang penting kita bisa berkumpul lagi,” ucap sang putri dengan bahagia sembari mengusap air matanya. Sang pangeran mahkota lalu mendekati Putri Tandampalik dan Datu Luwu. “Adinda, Kakanda sudah meminta restu kepada ayahmu dan beliau menerima lamaranku untuk menikahimu,” ujar pemuda itu. Sesuai dengan perkataannya, Putri Tandampalik menerima niat sang pangeran mahkota yang ingin menjadi suaminya. Mereka lalu bersiap-siap untuk berlayar kembali ke Kerajaan Luwu. Beberapa hari setelah kembalinya Putri Tandampalik di Kerajaan Luwu, upacara pernikahan sang putri dengan pangeran mahkota dari Kerajaan Bone pun digelar. Pesta pernikahan itu berlangsung dengan meriah. Seluruh keluarga dari dua kerajaan besar di Sulawesi Selatan itu menghadiri pernikahan Putri Tandampalik dan sang pangerang mahkota dari Bone. Rakyat juga ikut merasa senang karena putri kecintaan mereka telah sembuh dan menjadi istri dari seorang pangeran yang tampan dan baik hati. Beberapa tahun setelah pernikahannya, sang pangeran mahkota lalu diangkat menjadi raja. Ia memimpin kerajaan dengan arif dan bijaksana didampingi permaisuri yang sangat ia cintai. Begitulah akhir dari cerita rakyat Putri Tandampalik yang berasal dari Sulawesi Selatan. Baca juga Legenda Putri Mandalika dari NTB dan Ulasannya, Kisah Pengorbanan Sang Putri Kerajaan Unsur Intrinsik Kisah Putri Tandampalik Sumber Wikimedia Commons – Bengkel Pinisi Bagaimana cerita rakyat Putri Tandampalik dari Sulawesi Selatan ini? Menarik, bukan? Nah, selanjutnya kamu akan menyimak tentang pembahasan unsur-unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita di atas. Yuk, simak! 1. Tema Tema atau gagasan utama dari dongeng putri di atas adalah tentang percintaan. Meskipun awalnya terhalang karena adat istiadat, cinta Putri Tandampalika dengan sang pangeran tetap bisa bersatu. 2. Tokoh dan Perwatakan Beberapa tokoh yang memiliki peran penting dalam cerita rakyat Putri Tandampalik adalah Putri Tandampalik, Datu Luwu, pangeran mahkota dari Bone, raja Bone, Anreguru Pakanranyeng, dan pengawal pribadi sang putri. Putri dari Kerajaan Luwu itu digambarkan sebagai sosok yang tak hanya cantik parasnya, tapi juga hatinya. Sementara itu, Datu Luwu dijelaskan sebagai karakter pemimpin kerajaan yang bijaksana, cinta dengan keluarga, dan peduli dengan rakyatnya. Raja Bone sendiri juga menampilkan watak yang sama karena ia tidak memaksakan kehendak dan bisa mengampil keputusan dengan bijak. Pangeran mahkota dari Kerajaan Bone digambarkan sebagai pemuda yang tampan, baik hati, tidak sombong, dan jago berburu. Ia juga merupakan sosok laki-laki yang setia karena tidak pernah mengingkari cintanya terhadap sang putri. Anreguru Pakanranyeng adalah karakter yang memiliki watak pengertian, arif, dan seorang panglima yang bertanggung jawab. Pengawal pribadi Putri Tandampalik yang ditugaskan oleh Datu Luwu untuk menjada putri tunggalnya juga menampilkan karakter seseorang yang bertanggung jawab, setia, dan bisa dipercaya. 3. Latar Latar atau tempat kejadian dimana dongeng di atas terjadi diceritakan berada di istana Kerajaan Luwu, rumah dan hutan di Pulau Wajo, serta istana Kerajaan Bone. 4. Alur Alur atau jalan cerita Putri Tandampalik termasuk dalam alur maju atau progresif. Kisah diawali dengan perkenalan karakter Datu Luwu yang merupakan raja dari Kerajaan Luwu dan putri tunggalnya, Putri Tandampalik. Cerita berkembang dengan datangnya utusan dari Kerajaan Bone yang hendak melamar sang putri. Konflik bertambah ketika sang putri tiba-tiba saja menderita penyakit kulit yang tidak bisa disembuhkan. Puncak konflik terjadi ketika sang pangeran mahkota harus bertemu dengan Datu Luwu dahulu sebelum bisa meminang Putri Tandampalik. Pada akhirnya, dongeng putri dari Sulawesi Selatan di atas ditutup dengan hidup sang putri dan pangeran yang bahagia karena mencintai satu sama lain. 5. Pesan Moral Pesan moral atau amanat dari cerita rakyat Putri Tandampalik adala untuk jangan pernah putus asa. Cobaan penyakit kulit yang diderita sang putri ternyata bisa disembuhkan walaupun sebelumnya tidak bisa diobati oleh ramuan dari para tabib di istana sekalipun. Selain itu, sikap bijak yang ditujukan oleh Datu Luwu dan Raja Bone perlu kamu contoh ketika tengah menghadapi suatu permasalahan. Lebih baik mengambil keputusan dengan hati-hati dan jangan dilakukan ketika masih terbawa emosi. Sementara itu, untuk kamu yang mungkin sedang jomblo dan jatuh cinta kepada seseorang, jangan malu-malu untuk menyatakan cintamu kepadanya. Meskipun mungkin jawaban sang gebetan tidak sesuai harapan, setidaknya kamu telah berusaha daripada hanya memendam cintamu dalam hati. Bukan hanya unsur-unsur intrinsik, ada juga unsur ektrinsik yang dapat kamu simpulkan dari kisah putri asal Sulawesi Selatan di atas. Sebut saja nila-nilai yang berlaku di masyarakat setempat, yakni nilai moral, budaya, dan sosial. Baca juga Dongeng Abu Nawas Merayu Tuhan Beserta Ulasannya, Kisah yang Sarat akan Makna Fakta Menarik Sumber Wikimedia Commons – Peta Wajo Sebelumnya, kamu telah menyimak informasi tentang cerita rakyat Putri Tandampalik beserta unsur-unsur intrinsiknya. Kali ini, kamu akan menjumpai pembahasan mengenai apa saja fakta menarik yang berkaitan dengan kisah putri dari Sulawesi Selatan tersebut. 1. Inspirasi Nama Wilayah Nama Wajo yang disebut dalam kisah di atas menjadi inspirasi nama kabupaten di daerah Sulawesi Selatan. Kabupaten Wajo memiliki luas wilayah sekitar km². Jumlah penduduk yang menempati Kabupaten Wajo diperkirakan berjumlah sebanyak 400 ribu jiwa. Menurut catatan sejarah, di kabupaten ini dulunya juga berdiri kerajaan dengan nama yang sama dan rajanya memeluk agama Islam pada abad ke-15. Baca juga Cerita Nabi Daud As dan Kitab Zabur yang Diterimanya sebagai Wahyu Cerita Rakyat Putri Tandampalik yang Bisa Menjadi Hiburan Seru Begitulah ringkasan cerita rakyat Putri Tandampalik yang dapat kami rangkum. Semoga saja pesan bermakna yang terkandung dalam dongeng di atas dapat menginspirasimu untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jika tertarik dengan kisa-kisah bagus lainnya, maka kamu perlu sering-sering mengunjungi PosKata. Beberapa artikel yang bisa kamu simak di antaranya adalah legenda Watu Maladong, asal usul burung Cendrawasih, serta dongeng tentang Serigal dan Tujuh Anak Domba. Selamat membaca! PenulisAulia DianPenulis yang suka membahas makeup dan entertainment. Lulusan Sastra Inggris dari Universitas Brawijaya ini sedang berusaha mewujudkan mimpi untuk bisa menguasai lebih dari tiga bahasa. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
Berikut cerita singkat tentang Putri Bulan dan Pangeran Bintang, dongeng singkat dengan pesan moral yang bisa diambil untuk kita kala, ada sebuah kerajaan di dunia yang dikenal sebagai Kerajaan Alam Semesta. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana, yang sangat menghargai keindahan alam semesta dan semua dalam kerajaan tersebut, terdapat seorang putri cantik bernama Putri Bulan. Putri Bulan adalah putri kesayangan raja dan ratu, serta sangat terkenal di seluruh kerajaan karena kecantikannya yang luar malam, Putri Bulan akan naik ke atas puncak gunung tertinggi untuk menatap bintang-bintang yang bersinar terang di langit. Ia sangat terpesona oleh keindahan alam semesta dan sering berpikir tentang bagaimana ia bisa mengeksplorasi semua keajaiban hari, Putri Bulan bertemu dengan seorang pangeran tampan bernama Pangeran Bintang. Pangeran Bintang juga sangat terpesona oleh keindahan alam semesta, dan sering terbang melintasi langit malam dengan sayapnya yang besar dan Bulan dan Pangeran Bintang segera jatuh cinta satu sama lain. Mereka mulai berbicara tentang impian dan keinginan mereka, dan menyadari bahwa mereka berdua ingin mengeksplorasi alam semesta Bulan dan Pangeran Bintang terus bertualang di alam semesta, dan mereka seringkali berbicara satu sama lain tentang impian dan harapan Bulan “Aku sangat senang bisa menjelajahi alam semesta bersama kamu, Pangeran Bintang. Kita telah melihat begitu banyak keindahan yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.”Pangeran Bintang “Sama-sama, Putri Bulan. Aku merasa beruntung bisa memulai petualangan ini bersama kamu. Kita masih memiliki begitu banyak tempat yang harus kita kunjungi!”Putri Bulan “Aku setuju! Ada satu planet yang ingin aku kunjungi – planet itu diselimuti oleh awan berwarna-warni. Aku ingin melihatnya dengan mata kepala sendiri.”Pangeran Bintang “Aku tahu planet yang kamu maksud. Aku pernah mengunjunginya sebelumnya, dan aku bisa membawamu ke sana.”Putri Bulan “Wow, kamu sangat hebat! Aku tidak sabar untuk melihat planet itu dengan mataku sendiri.”Pangeran Bintang “Apa impianmu selanjutnya, Putri Bulan?”Putri Bulan “Aku ingin menemukan sebuah bintang yang bisa berbicara. Aku penasaran apa yang dia ingin sampaikan.”Pangeran Bintang “Itu adalah impian yang unik. Siapa tahu, kita mungkin akan menemukan bintang yang bisa berbicara suatu hari nanti.”Putri Bulan “Siapa tahu, ya. Tapi, aku senang bisa memimpikan hal-hal seperti ini. Mereka membuat hidupku lebih menarik.”Pangeran Bintang “Aku juga merasa sama, Putri Bulan. Dan aku sangat senang bisa menjelajahi alam semesta bersama kamu, cinta.”Putri Bulan “Dan aku juga sangat mencintaimu, Pangeran Bintang.”Mereka kemudian memutuskan untuk bekerja sama dan memulai petualangan mereka. Mereka naik ke atas pesawat luar angkasa dan memulai perjalanan mereka ke galaksi yang melewati planet-planet yang berwarna-warni dan melihat berbagai spesies makhluk luar angkasa yang berbeda. Mereka bertemu dengan seorang alien yang ramah dan belajar banyak tentang planet asalnya. Mereka juga mengunjungi sebuah planet yang dipenuhi oleh kristal indah yang perjalanan mereka tidaklah mudah. Mereka menghadapi berbagai rintangan dan bahaya selama perjalanan mereka, termasuk meteor yang besar dan monster luar angkasa yang suatu pertempuran sengit, Pangeran Bintang terluka parah dan tak bisa terbang lagi. Putri Bulan merawatnya dengan sangat telaten dan bersikeras agar mereka melanjutkan perjalanan mereka mereka sampai di ujung galaksi dan menemukan sebuah planet yang sangat indah. Di sana, mereka menemukan sebuah kristal besar yang memiliki kekuatan ajaib. Mereka memutuskan untuk membawa kristal itu kembali ke Kerajaan Alam Semesta dan memberikannya kepada raja sebagai di kerajaan, mereka disambut dengan sorak-sorai dan kegembiraan. Raja sangat terkesan dengan kristal itu dan memberikan Putri Bulan dan Pangeran Bintang penghargaan tertinggi Bulan dan Pangeran Bintang akhirnya menikah dan hidup bahagia selamanya. Mereka terus menjelajahi alam semesta bersama-sama dan menemukan keindahan baru yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Mereka menjadi pasangan yang paling dicintai dan dihormati di Kerajaan Alam malam, mereka akan kembali ke puncak gunung dan menatap bintang-bintang bersinar di langit. Mereka akan berbicara tentang semua petualangan mereka dan merencanakan petualangan baru yang akan cerita dongeng ini, kita belajar bahwa impian kita bisa menjadi kenyataan jika kita bekerja keras dan berani memulai petualangan. Kita juga belajar bahwa cinta sejati bisa membuat kita melewati segala rintangan dan bahaya dalam lagi, kita bisa mempelajari tentang keajaiban alam semesta yang sangat indah dan penuh misteri. Semoga cerita Putri Bulan dan Pangeran Bintang bisa menginspirasi kita untuk terus mengeksplorasi dunia di sekitar kita dan menemukan keajaiban baru yang tak moral dari cerita Putri Bulan dan Pangeran Bintang adalah bahwa impian kita bisa menjadi kenyataan jika kita berani memulai petualangan dan bekerja keras. Putri Bulan dan Pangeran Bintang terus bertualang di alam semesta dan menemukan keindahan baru yang tak pernah mereka lihat sebelumnya karena mereka berani mengambil risiko dan terus mencoba hal-hal baru.
Ingin membaca kisah seru dari dongeng 12 Putri Menari? Tak perlu berlama-lama lagi. Mending cek langsung saja kisah lengkapnya di artikel ini. Kami juga telah memaparkan beragam informasi menarik lainnya. Selamat membaca!Dongeng 12 Putri Menari tak hanya cocok untuk anak-anak saja. Kisah serunya juga cocok untuk menjadi bacaan dari segala usia. Kamu udah pernah membaca kisahnya belum, nih?Sebagai gambaran, cerita dongeng ini mengisahkan tentang 12 Putri Raja yang secara misterius selalu menari di malam hari. Akan tetapi, Raja tak pernah tahu di mana tempat anak-anaknya menari. Oleh sebab itu, Raja mengumumkan sebuah sayembara untuk mencari tahu keberadaan putri-putrinya di malam ada yang sanggup menemukan mereka? Baca cerita selengkapnya dongeng 12 Putri Menari di artikel ini, yuk. Ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya di artikel ini, yuk! Alkisah, pada zaman dahulu, di negeri yang jauh di sana ada seorang raja kaya raya yang memiliki 12 anak perempuan cantik. Raja sangat menyayangi dan melindungi seluruh anak perempuannya. Setiap malam, keduabelas putri tidur di dalam satu ruangan yang sangat besar dengan kasur yang berbeda-beda. Kamar mereka tampak mewah dan megah. Sebelum mereka tidur, Raja selalu memastikan anak-anaknya baik-baik saja. Pada suatu pagi, Raja mendapati sesuatu yang aneh. Sepatu anak-anaknya tampak kusam dan berlubang, seakan-akan mereka telah menari sepanjang malam. Setiap hari, Raja memberi mereka sepatu baru. Namun, pada keesokan harinya, sepatu mereka tampak lusuh lagi. Begitu seterusnya. Raja merasa para putri pergi menari. Akan tetapi, Raja tak tahu bagaimana itu bisa terjadi atau di mana anak-anaknya menari. Ia lalu bertanya pada seluruh jajaran pegawai istana, tapi tak ada satu pun yang tahu dari mana para putri semalaman. Merasa khawatir dengan keselamatan anak-anaknya, sang Raja memutuskan untuk mengunci pintu kamar para putri saat mereka tidur. Ia juga meminta pengawal istana untuk menjaga kamar putri dengan ketat. “Jaga kamar anak-anakku dengan baik. Jangan biarkan mereka keluar atau jangan biarkan ada orang yang masuk. Aku tak ingin ada hal buruk menimpa mereka,” ucap sang Raja khawatir. Meski Raja telah mengunci ruangan dan para pengawal siaga menjaga kamar putri, keesokan harinya tetap saja sepatu mereka tampak lusuh dan berlubang. “Anak-anakku, ke manakah kalian berada saat malam? Kenapa tiap pagi sepatu kalian tampak lusuh?” tanya Raja., “Emm, kami hanya tidur, Ayah. Bukankah ayah mengunci dan menjaga kamar kami?” ucap Putri Sulung. Raja hanya terdiam mendengar jawaban sang putri. Namun, ia tak berhenti mengkhawatirkan anak-anaknya. Baca juga Dongeng Kembang Melati dan Kupu-Kupu Emas Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Pengingat untuk Selalu Menjalankan Amanah Mengadakan Sayembara Setelah berpikir semalamam, akhirnya Raja memutuskan tuk membuat sayembara. “Pengawal, aku perintahkan kalian untuk menyebarkan sebuah pengumuman penting,” perintah Raja. “Pengumuman apakah itu, Baginda?” tanya salah satu pengawal. “Seperti yang kalian ketahui, anak-anakku sepanjang malam menari hingga sepatu mereka kumuh dan berlubang. Karena itu, sebarkan sayembara bahwa aku sedang mencari orang yang bisa menemukan rahasia tersebut. Siapa pun boleh mencobanya. Jika ia laki-laki, maka ia akan menjadi menantuku dan boleh memilih salah satu anakku. Jika perempuan, akan kuberi ia hadiah apa pun keinginannya,” ucap Raja. “Namun, bagi siapa pun yang mencobanya dan tidak berhasil setelah tiga hari tiga malam, maka akan dihukum mati,” imbuhnya. Para pengawal pun bergegas memberitahukan sayembara itu ke seluruh penjuru negeri. Kabar tersebut tersebar dengan cepat hingga ke luar negeri. Lalu, datanglah seorang pangeran tampan dari negeri seberang. “Tuan, hamba adalah anak dari Raja negeri seberang. Hamba ingin mencoba memecahka rahasia dari para putri,” ucap pangeran tersebut. Dengan senang hati Raja menyambut pangeran itu. “Aku berharap lebih padamu. Semoga saja kau bisa memecahkan misteri ini,” ucap Raja. Lalu, pengawal mengantar pangeran ke kamar sebelah kamar para putri. Pangeran itu sangat senang karena ia berbaring di sebelah kamar para gadis cantik. Ditambah lagi, kamar putri dibiarkan terbuka begitu saja agar pangeran bisa memberikan pengawasan. “Aku akan terus mengawasi mereka dan menjadi salah satu suami dari para gadis cantik itu,” ucapnya dalam hati. Ketika malam tiba, putri bungsu datang menghampiri kamar pangeran. “Tuan pangeran, aku bawakan segelas anggur merah untuk menyambutmu,” ucapnya. “Oh, terimakasih, Putri cantik. Aku akan meminumnya,” dengan satu tegukan saja ia berhasil menghabiskan minuman itu. Tak Ada yang Berhasil Setelah memberikan minum, putri bungsu kembali ke kamarnya. Pangeran tidak menutup kamarnya karena ingin mengawasi gerak gerik para putri. Namun, tak lama kemudian, tiba-tiba saja pangeran mengantuk dan tertidur begitu saja. Pangeran tidur dengan sangat pulas. Ia terbangun ketika fajar datang. “Hah, kenapa aku malah tertidur? Wah, pagi sudah datang. Gagal sudah aku mengawasi para putri,” ucapnya dalam hati. Ketika ia melihat ke kamar sebelah, sepatu-sepatu putri telah kumuh dan penuh lubang. “Gawat! Besok aku tak boleh gagal!” ucapnya dalam hati. Namun, pada malam kedua dan ketiga, pangeran lagi-lagi tertidur dan gagal mengawasi para putri. Pada akhirnya, pangeran mendapatkan hukuman mati. “Sesuai sayembara yang kujanjikan, maka kuperintahkan para pengawal untuk menghukum mati pangeran itu. Seorang Raja tidak akan pernah mengingkari janjinya,” ucap Raja memerintahkan pada para pengawal. Beberapa hari kemudian, datanglah pria yang lainnya. Namun, ia juga mengalami nasib nahas. Ia ketiduran dan menyia-nyiakan kesempatannya. Maka, hukuman mati harus ia terima. Tak hanya sekali dua kali, beberapa pria gagal dalam mencari tahu apa yang para putri lakukan. Raja sampai sedih karena mereka. “Aku tak suka menghukum mati orang-orang. Tapi, bagaimana dengan anak-anakku? Apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka?” ucap Raja merasa sedih dan bertanya-tanya. Prajurit yang Terluka Di sisi lain, ada seorang pemuda yang merupakan mantan prajurit perang. Ia tak lagi menjadi prajurit karena mengalami luka-luka dalam pertarungan. Suatu hari, ia merasa sangat bosan karena harus berdiam diri di rumah. Tidak ada hal lain yang bisa ia lakukan. “Apa yang harus aku perbuat sekarang? Apakah aku harus pergi ke kerajaan untuk mencari pekerjaan?” ucapnya dalam hati. Setelah berpikir sekian lama, akhirnya, pemuda itu memutuskan untuk pergi ke istana dan menemui raja. “Ya, benar. Aku harus ke istana kerajaan untuk mencari pekerjaan. Aku yakin mereka punya pekerjaan untukku karena aku telah mengabdi di sana sekian lamanya,” ucapnya dalam hati. Ia bergegas pergi ke istana. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan seorang nenek yang sedang mengalami kesulitan karena barang-barannya berjatuhan. Di saat orang lain tak peduli, pemuda itu menolong sang nenek dengan tulus. “Nek, apakah kau baik-baik saja? Silakan nenek duduk saja. Biarkan aku yang mengambil barang-barangmu,” ucap pemuda itu dengan lembut. “Hai, anak muda. Terima kasih karena telah membantuku. Kau mau ke mana?” tanya sang nenek. “Sebenarnya, aku hendak ke kerajaan, Nek,” jawab pria itu. “Oh, apakah kau hendak mengikuti sayembara itu?” tanya sang nenek lagi. “Sayembara apa, Nek? Aku hanya mencari pekerjaan karena sudah cukup lama di rumah saja,” jawabnya. “Kalau begitu, ikutilah sayembara yang Raja adakan. Ia ingin mencari tahu ke mana perginya para putri saat malam. Jika kau berhasil menemukannya, kau bisa menikahi salah satu di antara mereka,” jelas wanita tua itu. “Begitu rupanya,” jawab prajurit yang tampak tertarik dengan sayembara tersebut. “Apakah kau tertarik untuk mengikutinya? Aku sarankan kau tak meminum anggur yang putri berikan padamu jika ingin berhasil mengetahui keberadaan mereka. Lalu pura-puralah tidur setelah menerima anggur itu. Terimalah hadiah jubah ajaib ini karena kau telah membantuku. Jubah ini bisa membuatmu tak terlihat,” ucap sang nenek misterius itu. “Baiklah, Nek, terimakasih,” ucap pemuda itu. Prajurit Mengikuti Sayembara Setelah membantu sang nenek, pemuda itu melanjutkan perjalanannya ke kerajaan. Ia juga membawa jubah ajaib yang nenek berikan. Selama perjalanan, sang prajurit memikirkan nasihat dari nenek. Ia lalu memutuskan untuk mencoba peruntungannya dengan mengikuti sayembara itu. “Tampaknya aku ingin mencoba mengikuti sayembara itu. Siapa tahu aku mendapatkan keberuntungan,” ucap sang pria. Sesampainya ia di istana, Raja menyambutnya dengan baik. Raja berharap kali ini sang prajurit bisa menemukan rahasia dari anak-anaknya. Sejatinya, ia merasa sedih karena telah menghukum mati beberapa orang. Saat malam tiba, prajurit berwajah tampan itu dibawa ke kamar dekat ruangan para putri. Saat dia akan berbaring, Putri bungsu membawakan secangkir anggur. “Hai, Tuan. Selamat datang di istana kami, untuk menyambutmu, aku bawakan segelas anggur merah. Minuman ini bisa menghangatkan badanmu,” sang Putri. Prajurit itu lupa akan nasihat sang nenek. Ia lalu meminum sampai habis minuman itu. Alhasil, ia pun merasa sangat mengantuk dan tertidur dengan pulas hingga pagi datang. “Oh, tidak! Seharusnya aku memakai jubah di malam hari dan mengawasi para putri. Tapi, kenapa aku malah ketiduran?” keluhnya dalam hati. Pada malam kedua, prajurit itu mengawasi lagi dengan seksama kamar putri. Ia tak ingin melewatkan sedetikpun kegiatan para gadis cantik itu. “Kali ini, aku tak akan ketiduran. Aku harus bisa menahan rasa ngantuk agar bisa mengawasi para putri dan memecahkan misteri sepatu,” ucap prajurit itu. Tak lama setelah itu, datanglah putri kedua membawakan segelas jus lemon untuk prajurit. Sayangnya, prajurit masih belum ingat dengan pesan sang nenek. Ia pun langsung meminum air pemberian sang putri. Tentu saja dia pun tertidur lagi. Keesokan harinya, ia kembali menyalahkan dirinya sendiri. “Kenapa aku terus-terusan tertidur? Rasanya memang sangatlah mengantuk,” ucapnya dalam hati. Ia lalu melihat isi tasnya dan menemukan jubah pemberian sang nenek. Dari situ barulah ia sadar, “Oh! Bodoh sekali aku! Aku melupakan nasihat nenek yang aku temui dua hari lalu. Harusnya aku tidak meminum apa pun dari para putri. Pasti ada obat tidur yang diberikan oleh putri-putri itu. Rupanya mereka sangat nakal,” gumamnya. Malam Terakhir Pada hari ketiga, Raja menemui prajurit muda itu. “Dua hari sudah berlalu dan kau masih belum bisa memecahkan misteri sepatu para putri? Jika kau gagal hari ini, aku akan memberikan hukuman mati padamu,” ucap Raja sambil meninggalkan sang prajurit. Prajurit harus memecahkan misteri itu malam ini. Untuk terakhir kalinya, ia berjaga dan mengawasi kamar putri. Seperti dua malam sebelumnya, kali ini yang datang membawa minum adalah Putri Sulung. Dengan senyumnya yang manis, ia memberikan minum pada prajurit. “Tuan prajurit, kau pasti haus. Ini aku berikan padamu jus jeruk yang lezat,” ucapnya. “Emm, baiklah Putri. Aku akan menghabiskan minuman ini nanti,” jawab sang prajurit. Putri lalu kembali ke kamarnya. “Kak, sudah kau berikan minuman itu ke prajurit?” tanya salah satu adiknya. “Sudah, adikku. Ia nanti akan tertidur, lalu kita bisa menari lagi,” jawab si sulung. Sesuai nasihat dari sang nenek, prajurit itu tidak meminum anggur yang putri berikan. Ia lalu berpura-pura tertidur. Tepat jam 11 malam, si bungsu dan kakaknya mendatangi kamar prajurit. “Tampaknya ia sudah tertidur, Kak. Aku bisa mendengarnya mendengur. Kita bisa menari sekarang,” ucap si Bungsu. Mereka lalu tertawa terbahak-bahak. “Orang ini tak seharusnya mengikuti sayembara. Bukankah banyak pria yang telah mati karena tak sanggup memenuhi syarat yang Raja berikan? Hmm, harusnya ia bisa lebih cerdas dan bijak,” ucap kakak tertua. “Kau tak tampak tak rela membiarkannya mati, Kak. Ada apa?” tanya salah satu adik. “Emm, tidak apa-apa,” jawab si sulung. Tampaknya, ia sedikit tertarik dengan ketampanan prajurit itu. Namun, ia tak boleh bersikap egois hanya karena perasaannya itu. Mengikuti Para Putri Setelah itu, para putri membuka lemari pakaian dan memilih gaun cantik. Mereka mengganti pakaian tidur dengan gaun-gaun itu. Tak lupa mereka berdandan dengan sangat cantik. Mereka melompat-lompat kegirangan. Tampaknya, para putri ini sangat bersemangat untuk menari. Lalu, tiba-tiba si bungsu berkata, “Kakak-kakakku, tidakkah kalian merasa khawatir? Entah kenapa, kali ini perasaanku sungguh tak enak. Tampaknya, akan ada kejadian buruk menimpa kita.” “Tenanglah adikku. Tidak akan ada kejadian buruk yang menimpa kita. Sekarang, cepatlah bersiap-siap, karena para pangeran telah menunggu,” jawab kakak perempuan tertua. Setelah semua putri siap, sang kakak tertua lalu menggesar kasurnya dan bertepuk tangan sebanyak tiga kali. Secara ajaib, kasur itu terbuka dan terdapat sebuah tangga menuju ke bawah tanah. Para putri secara bergantian menuruni tangga itu. Putri bungsu berada di paling belakang sementara kakak tertua memimpin jalan. Tangga itu sangat panjang dan berjumlah ratusan anak tangga. Di sisi lain, sang prajurit terus mengawasi mereka secara diam-diam. Ia lalu mengenakan jubahnya dan mengikuti para putri. Tak lama kemudian, si bungsu menghentikan langkahnya. “Kakak-kakak, tidakkah kalian merasa ada orang lain yang mengikuti kita?” ucap si bungsu. “Tenanglah adikku, tidak ada yang mengikuti kita. Kamu tak perlu merasa khawatir,” ucap kakak pertama. Mereka lalu melanjutkan perjalanan. Tanpa sengaja prajurit menginjak gaun si bungsu. Putri terakhir itu pun langsung berteriak, “Kakak! Ada yang menginjak gaunku,” ucapnya ketakutan. Kakak pertama segera mendekati adiknya. “Tidak ada apa-apa, Adikku. Tidak ada satu pun orang yang mengikuti kita. Kau hanya merasa terlalu takut dan khawatir. Bersikaplah tenang,” ucap sang kakak dengan bijak. Akan tetapi, kakak-kakak lainnya sangat kesal. Kakak kedua juga tak berhenti mengomeli adiknya si bungsu. “Kalau kau terus-terusan merengek, lebih baik kau kembali ke kamar!” ucapnya. Mengumpulkan Barang Bukti Setelah menuruni seluruh tangga, mereka lalu melewati pepohonan berdaun perak dan berkilau dengan indah. Prajurit lalu mengambil beberapa daun sebagai tanda bukti tempat tersebut. Saat ia menariknya, terdengar suara gemuruh dari pohon itu. Suara itu terdengar oleh putri bungsu dan membuatnya ketakutan. “Kakak, tidakkah kau mendengar suara gemuruh dari pepohonan? Aku belum pernah mendengar sebelumnya,” ujar si bungsu. Dengan bijak dan tenang, kakak tertua berkata, “Oh, mungkin kau hanya mendengar suara para pangeran yang sedang menantikan kehadiran kita. Tak usah takut.” Usai melewati rerimbunan perak, mereka pun berjalan di pepohonan emas. Prajurit kembali menarik dedaunan emas itu sebagai bukti. Suara gemuruh kembali terdengar oleh sang putri bungsu. Tapi, ia hanya diam saja karena khawatir kakak-kakaknya akan marah. Terakhir, mereka melewati sebuah pepohonan berlian. Seperti biasa, prajurit mengambil daun sehingga suara gemuruh pun tercipta. Si bungsu mendengarnya, tapi ia memilih diam. Lalu, tibalah mereka di sebuah danau yang cukup besar. Di sisi danau itu terdapat dua belas perahu kecil dengan pangeran di masing-masing perahu. Mereka tampak menunggu para putri. Setiap putri pergi ke masing-masing perahu. Prajurit itu lalu menaiki perahu yang sama dengan si bungsu. Saat perahu melaju, pangeran yang mendayung perahu merasa berat. “Putri, entah kenapa aku merasa perahu ini semakin berat. Sekuat apa pun aku mendayung, kita bisa melaju dengan cepat. Kapal ini tak seringan biasanya,” ucap sang Pangeran. “Benarkah? Aku juga merasa sangat hangat di sini. Tak sedingin biasanya. Tapi, sebenarnya aku merasa ada banyak hal aneh yang terjadi hari ini,” ucap sang putri. Di balik jubah ajaib, sang prajurit hanya bisa menahan napas karena khawatir kehadirannya diketahui oleh semua orang. Menari di Sebuah Istana Megah Sumber Youtube – Fairy Tales and Story for Kids Di sisi lain danau tersebut, berdirilah sebuah istana yang sangat megah. Prajurit muda itu terkesima. “Bagaimana mungkin ada istana megah di bawah istana? Sungguh hal yang sangat mustahil,” ucapnya dalam hati. Lalu, mereka mendarat di dekat istana itu. Para pangeran menggandeng tangan para putri dan mulai masuk ke istana. Dengan perlahan, prajurit muda mengikuti mereka. Di dalam istana itu terdapat aula yang sangat besar dan mewah. Para pangeran dan putri memasuki aula itu. Mereka lalu menari dan berdansa dengan penuh suka cita. Karena tak kuasa menahan lapar, prajurit pun memakan sepotong roti yang rupanya milik si bungsu. Putri bungsu terkejut meliha kue yang hendak ia makan melayang. “Hei! Kueku kenapa bisa terbang dengan sendirinya,” teriaknya terkejut. “Sudahlah! Berhenti mengatakan hal-hal yang membuatmu ketakutan. Tenanglah dan jangan membuat semua orang takut,” ucap kakak bungsu pun hanya bisa terdiam mendengar ucapan kakaknya. Ia lalu beristirahat sejenak karena berpikir dirinya kelelahan. Prajurit mengambil piala emas yang ada di istana itu dan memasukannya ke dalam tas. “Aku harus membawa piala ini sebagai bukti tentang istana ini,” ucapnya dalam hati. Para putri menari dengan riang hingga jam tiga pagi. Tak heran bila sepatu mereka lantas kumuh dan berlubang. Setelah selesai menari, mereka pun kembali ke perahu untuk pulang ke kerajaan. Kali ini, parajurit tak menaiki perahu si bungsu melainkan si sulung. Kembali ke Istana Pangeran yang mendayung perahu bersama putri sulung pun bertanya. “Aku rasa perahu yang kita naiki tak seringan tadi. Rasanya semakin berat,” ucap pangeran itu. “Aku rasa itu karena aku semakin bahagia telah menari malam ini. Mungkin saja karena itu aku menjadi lebih berat,” Putri Sulung selalu punya jawaban bijak untuk setiap pertanyaan. Hal itu membuat prajurti yang bersamanya merasa tertarik. Setibanya di danau dekat istana, para putri berpisah dengan pangeran. Mereka melambaikan tangan pada pangeran-pangeran yang mulai mendayung pergi. “Kami akan datang lagi besok malam,” ucap salah satu putri. Saat perjalanan kembali ke istana, prajurit tampan itu mendahului para putri. Ia lalu kembali ke kamar dan berpura-pura tidur. Ketika kedua belas putri itu sampai di kamar megah, mereka langsung mengintip ke kamar prajurit. “Syukurlah ia masih tertidur pulas,” ucap putri kedua. Mereka dengan cepat berganti pakaian dari gaun ke baju tidur. Lalu, mereka melepas sepatu dan pergi tidur. Sang prajurit merasa senang karena ia berhasil memecahkan misteri sepatu putri. “Akhirnya aku bisa memecahkan misteri ini dan membantu raja menuntaskan kekhawatirannya,” ucap si prajurit dalam hati. Baca juga Cerita Dongeng Kakek Pemekar Bunga dari Jepang Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Pengingat untuk Selalu Berbuat Baik dengan Ketulusan Menceritakan Misteri Sepatu Putri Pada Raja Ketika matahari telah terbit, Raja menemui prajurit itu. “Apakah kau sudah berhasil menemukan misteri sepatu anakku yang lusuh?” tanya Raja. “Tentu saja Raja, aku telah menemukan jawabannya,” ucap Prajurit itu tersenyum. Ia secara runtut menceritakan ke mana perginya para putri hingga sepatu mereka rusak dan lusuh. Raja awalnya tak percaya. “Mana ada kastil megah di bawah istanaku. Kau pasti mengarang agar terhindar dari hukuman mati,” ucap Raja. Untung saja, pemuda itu membawa bukti. “Aku yakin kau pasti tak percaya dengan omonganku. Karena itu, aku membawakanmu barang-barang unik yang ada di sana,” ucapnya sambil memberikan dedaunan dan piala emas yang ia bawa. Raja lalu memercayai perkataan pemuda itu. “Sekarang aku percaya dengan kata-katamu,” ucap Raja. Ia lalu memanggil seluruh putri untuk memastikan kembali cerita dari sang pemuda itu. Mereka tak bisa mengelak karena semua itu benar adanya. “Iya benar, Ayah. Selama ini, kami memang pergi ke kastil di bawah istana ini untuk menari. Kami sangat menyukainya,” ucap Putri Sulung. “Tapi, Anakku, tidakkah kau merasa ada yang salah? Siapa sebenarnya mereka? Apa kalian tak takut bila mereka berbuat kejahatan?” ucap Raja. Sejak saat itu, akses menuju ke kastil bawah tanah ditutup oleh Raja. Tak ada satu pun putri yang boleh memasukinya. Raja melakukan semua itu semata-mata karena mengkhawatirkan keselamatan anak-anaknya. Prajurit Memilih Putri Sumber Youtube – T-Series Kids Hut Ketika sore menjelang, Raja kembali menemui pemuda itu. “Kau prajurit yang jujur. Aku sudah bertanya pada anak-anakku dan mereka mengakuinya. Sesuai janjiku, kamu kuberi waktu semalam untuk memilih siapa putri yang akan kau nikahi,” ucap Raja. “Tapi sebenarnya aku hanya ingin membantumu Raja. Aku tak ingin bila para putri terpaksa menikah denganku,” ucap prajurit itu dengan bijaksana. “Tenang saja. Putri-putriku tidak akan merasa terpaksa. Ditambah lagi kamu sangat tampan dan pemberani, mereka pasti menyukaimu,” ucap Raja. “Aku beri kau waktu hingga esok hari,” ucap Raja seraya meninggalkan pemuda itu. Semalaman, pemuda itu tak bisa tidur. Ia terus-terusan memikirkan putri siapa yang kan jadi pilihannya. “Aku tak megenal siapa mereka. Mana mungkin aku memilih salah satunya,” ucapnya bingung. Karena sangat bingung, ia pun keluar dari kamarnya dan berjalan-jalan ke istana. Putri Sulung datang menghampirinya dan memberikan segelas air putih. “Apakah air ini akan membuatku merasa mengantuk?” tanyanya. Sang putri tertawa dan berkata, “Tentu tidak. Kau ini sangat lucu. Rahasia kami sudah terkuak. Untuk apa membuatmu tertidur,” ucap sang Putri Sulung. “Walau aku dan adik-adikku tampak nakal karena telah melanggar peraturan istana, kami sebenarnya tak seburuk itu. Kau orang yang baik. Kami tak akan menolak jika kau meminta salah satu dari kami untuk menikah denganmu,” ucap Putri Sulung tersenyum. Ia tahu jika pemuda itu tak bisa tidur karena harus memilih salah satu di antara 12 putri. Ucapan itu membuat sang prajurit semakin yakin dengan pilihannya. Putri Pilihan Prajurit Keesokan harinya, keduabelas putri dan Raja berkumpul. Lalu, si prajurit itu datang untuk menyatakan pilihannya. “Setelah menimbang semalaman, aku rasa aku menyukai Putri Sulung. Aku menyukai kebijaksanaan dan sikapnya yang baik. Namun, jika Putri Sulung menolak, aku tak masalah. Yang penting, aku bisa pulang dengan pengalaman berharga selama di istana ini,” ucap Prajurit. Mendengar kalimat itu, para putri merasa tersentuh. Begitu pula dengan Putri Sulung. “Sejujurnya, aku pun telah tertarik padamu sejak pertama bertemu. Kau tampak baik, berbeda dengan pria-pria lain yang berusaha mengikuti sayembara ini,” ucap Putri Sulung. “Oleh sebab itu, aku mau menjadi istrimu,” ucap Putri Sulung di hadapan ayah, prajurit, dan adik-adiknya. Mereka pun bersorak sorai tanda bahagia. Sore itu juga, pesta pernikahan pun digelar di istana. Mereka pun hidup dengan bahagia. Berangsur-angsur, para putri juga telah menemukan pasangan mereka masing-masing. Unsur Intrinsik Usai membaca cerita dongeng 12 Putri Menari ini, apakah kau penasaran dengan unsur intrinsiknya? Kalau iya, simak ulasan singkatnya berikut ini; 1. Tema Tema atau inti cerita dongeng ini adalah tentang 12 putri yang menari secara diam-diam di kastil bawah istana hingga sepatu mereka lusuh dan berlubang. Hal itu membuat Raja khawatir hingga membuat sayembara bahwa siapa pun pria yang berhasil memecahkan misteri lusuhnya sepatu para putri, ia akan menikahi salah satu di antara anak-anaknya. 2. Tokoh dan Perwatakan Sumber Amazon Ada beberapa tokoh utama dalam cerita dongeng 12 Putri Menari. Mereka adalah Raja dan keduabelas anaknya, serta prajurit. Raja sebenarnya merupakan pemimpin bijak yang berhasil membuat rakyatnya hidup makmur. Ia juga merupakan sosok ayah yang sangat menyayangi dan ingin selalu melindungi anak-anaknya. Akan tetapi, ia membuat kebijakan yang sedikit kejam, yaitu menghukum mati orang-0rang yang mengikuti sayembara tapi tidak bisa memecahkannya. Tokoh utama berikutnya adalah 12 putri. Dalam dongeng ini, tak seluruh sifat 12 putri tersebut dijelaskan secara detail. Hanya Putri Sulung yang digambarkan sebagai sosok wanita bijak dan dewasa. Lalu, si Bungsu digambarkan sebagai sosok yang peka dan penakut. Selain tokoh utama, cerita dongeng ini juga memiliki beberapa tokoh pendukung. Di antaranya adalah pangeran dari negeri sebelah, nenek-nenek, dan para pangeran tampan. 3. Latar Ada beberapa latar tempat yang diceritakan dalam dongeng 12 Putri Menari ini. Pada awal cerita, latar yang digunakan adalah di istana kerajaan. Lebih tepatnya di kamar putri dan kamar pria yang mengawasi mereka. Berikutnya, cerita dongeng 12 Putri Menari terjadi di rumah prajurit dan di sebuah jalanan tempat ia bertemu dengan nenek-nenek. Cerita kembali ke istana dan ke sebuah kastil tempat para putri menari dengan para pangeran misterius. Baca juga Kisah Dongeng Hercules dari Mitologi Romawi dan Ulasan Menariknya, Cerita Jalan Hidup Pahlawan Pemberani Setengah Dewa 4. Alur Cerita Dongeng 12 Putri Menari Alur cerita dari dongeng 12 Putri Menari adalah maju atau progresif. Cerita berawal dari seorang Raja yang merasa khawatir karena sepatu keduabelas putrinya tampak lusuh dan berlubang tiap pagi. Pada akhirnya, ia membuat sayembara. Jika ada pria yang berhasil memecahkan misteri sepatu lusuh itu, ia akan menikah dengan salah satu anaknya. Bila yang berhasil memecahkannya adalah seorang perempuan, maka ia bebas memilih apa pun hadiahnya. Akan tetapi, jika gagal, maka ia akan dihukum mati. Meski hukumannya sangat keji, pangeran dari negeri sebelah tetap ingin mencoba. Ia terus mengawasi gerak-gerik para putri. Tapi, ia gagal karena selalu ketiduran. Beberapa pria yang mencobanya selalu gagal. Sampai akhirnya, ada seorang prajurit muda yang sudah tak ikut berperang lagi. Ia awalnya ingin ke istana untuk mencari pekerjaan. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang nenek yang membutuhkan pertolongan. Dengan sigap dan tulus, prajurit itu menolong sang nenek. Sebagai imbalan, nenek itu memberinya jubah ajaib dan memintanya mengikuti sayembara yang Raja adakan di istana. Nenek itu juga memberikan nasihat agar sang prajurit tidak meminum apa pun air yang putri berikan. Pada malam pertama dan kedua, prajurit itu gagal memecahkan misteri para putri. Sebab, ia lupa dengan pesan sang nenek. Pada malam ketiga, barulah ia teringat dan tak minum air dari para putri. Ia lalu menggunakan jubah ajaib yang membuatnya tembus pandang itu untuk mengawasi para putri. Lalu, terkuaklah sudah rahasia para gadis itu. Rupanya, mereka selama ini pergi ke kastil bawah istana untuk menari dengan para pangeran-pangeran tampan. Keesokan harinya, Prajurit memberitahukan penemuannya pada Raja. Sesuai janjinya, Raja meminta prajurit itu untuk memilih salah satu dari anak-anaknya untuk menjadi istrinya. Setelah semalaman memilih, akhirnya, prajurit itu memilih Putri Sulung dna mereka pun menikah. 5. Pesan Moral Dari cerita dongeng 12 Putri Menari bahasa Indonesia ini, pesan moral apa sajakah yang bisa kamu petik? Amanat pertama adalah jangan berbohong kepada orang tuamu. Jangan seperti para putri yang diam-diam dan secara sembunyi-sembunyi menemui para pangeran untuk menari. Mereka lupa waktu sehingga sepatu mereka lusuh dan berlubang. Hal itu membuat Raja khawatir dan cemas. Ia takut bila anak-anaknya berhadapan dengan sutau hal yang buruk. Pesan berikutnya dari cerita dongeng Putri Menari adalah jadilah orang baik seperti Prajurit. Karena kebaikan hatinya menolong nenek yang membutuhkan pertolongan, ia mendapatkan imbalan berupa jubah ajaib dan nasihat berharga. Selain unsur intrinsik, cerita dongeng 12 Putri Menari juga ada unsur ekstrinsiknya. Di antaranya adalah nilai-nilai dari luar kisahnya yang mempengaruhi berlangsungnya jalannya cerita. Seperti, nilai sosial, budaya, dan moral. Baca juga Kisah Iblis dengan Tiga Rambut Emas Beserta Ulasan Lengkapnya, Dongeng Seorang Raja yang Ingin Melenyapkan Pangeran Baik Hati Fakta Menarik Nah, usai membaca cerita dongeng 12 Putri Menari dan unsur intrinsiknya, kurang lengkap rasanya kalau belum membaca fakta menariknya. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya; 1. Dongeng Brothers Grimm Ilustrasi Twelve Princesses Dancing dari Elenore Abbott Sumber Wikimedia Commons Kamu mungkin masih asing dengan pendongeng Brothers Grimm. Mereka memiliki beragam dongeng yang cukup populer, seperti Rapunzel, Si Gadis Berkerudung Merah, serta Hansel dan Gretel. Kisah 12 Putri Menari juga merupakan merupakan koleksi dari Brothers Grimm. Dalam bahasa Inggris, cerita dongeng ini berjudul The Twelves Dancing Princesses atau The Shoes that were Danced to Pieces. Sedangkan dalam bahasa Jerman adalah Die zertanzten Schuhe. 2. Diadapatasi ke Film Barbie Kamu tentu sudah tak asing lagi dengan film kartun Barbie dengan beragam kisahnya, kan? Nah, dongeng 12 Putri Menari ini juga diangkat menjadi film kartun Barbie. Film berdurasi 81 menit tersebut rilis pada 19 September 2006. Cerita dalam film ini tak sama persis dengan dongeng 12 Putri Menari yang kami paparkan di artikel ini. Dalam film berjudul Barbie in the 12 Dancing Princesses, ada beberapa tokoh jahat yang mencoba mengusik kebahagiaan istana. Baca juga Dongeng Tujuh Burung Gagak dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Tujuh Anak Laki-Laki yang Ingin Menyelamatkan Sang Adik Bagikan Cerita Dongeng 12 Putri Menari ke Teman-Temanmu Itulah tadi cerita dongeng 12 Putri Menari beserta ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Kamu suka dengan kisahnya, bukan? Kalau suka, jangan ragu tuk membagikannya ke teman-temanmu. Buat yang pengen baca cerita selain dongeng 12 Putri Menari, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena. Ada beragam dongeng yang bisa kamu pilih, seperti cerita Cermin Ajaib, dongeng Rumpelstiltskin, dan kisah Pinokio. Selain dongeng, di Ruang Pena juga ada beragam cerita rakyat Nusantara. Misalnya saja seperti legenda Kota Makassar, asal usul terbentuknya Danau Batur, cerita rakyat Buaya Tembaga, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Suatu hari disebuah dusun yang jauh dari keramaian hiduplah seorang putri. Dia merupakan anak kepala kampung di dusun itu. Putri tersebut memiliki wajah yang cantik nan menawan. Selain itu juga berhati mulia. Dia sangat penyayang kepada manusia maupun makhluk lainnya. Karena kebaikan hati sang putri itulah banyak pemuda yang menaruh hati padanya. Namun keinginan hati mereka hanya dipendam. Tak ada keberanian mengungkapkan perasaannya kepada Sang Putri. Padahal dia sendiri sangat berharap ada diantara pemuda yang mau jadi pendampingnya. Apalagi mengingat usianya sudah cukup dewasa. Tapi harapan itu tak pernah terkabulkan. Namun setiap saat Sang Putri tidak lupa berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar segera dipertemukan dengan malam yang sangat dingin Sang Putri bermimpi. Dalam mimpinya dia bertemu dengan seorang pemuda tampan di taman dekat hutan halaman rumahnya. Lelaki yang dia lihat dalam mimpinya itu berkulit putih serta memakai pakaian kebesaran ala pangeran kerajaan. Tak ada cacat sedikit pun. Baru saja pemuda itu akan mengulurkan tangan untuk berkenalan dengan Putri tiba-tiba angin bertiup kencang dan menerbangkannya masuk ke dalam hutan. Sang Putri menjerit. Dia kemudian terbangun. Diingatnya kembali mimpinya yang barusan dialaminya. “Pangeran Tampan!” desisnya dalam berencana akan mencari Pangeran itu dalam hutan besok pagi. Namun muncul kembali kekuatiran dalam dirinya. Pangeran tampan diserap masuk ke dalam hutan. Sementara hutan itu adalah hutan larangan. Orang dilarang bermain-main disana. “Jangan coba-coba masuk bermain di hutan sana. Itu berbahaya. Disana banyak malapetaka mengintai setiap ada yang berani menginjaknya.” Begitu kata tetangganya setiap mendekati hutan tersebut.***Pagi-pagi sekali Sang Putri nampak rapi. Dia akan masuk ke hutan tatkala matahari sudah naik setinggi tujuh tombak. Perlahan-lahan dia mendekati hutan larangan dekat taman. Dia melesat masuk ke dalam hutan. Hilang rasa takutnya seketika di hutan larangan. Yang dia harap hanyalah agar bisa bertemu dengan Pangeran Tampan seperti dalam mimpinya. Nampak olehnya pohon-pohon tumbuh meninggi. Batangnya besar-besar. Kelihatannya memang seram. Tapi dia merasa tidak ada keanehan di hutan ini. Malah suasana sejuk dan nyaman terasa. Dari jauh sayup-sayup kedengaran suara dibalik pohon yang sangat besar. Segera dia mendekati pohon besar itu. Dia melihat sebuah lubang besar dalam batang pohon itu. Sebuah Kelinci putih yang lucu. Sang Putri menjulurkan tangan dan menangkapnya. Kelinci diam dan menurut.“Kelinci yang manis. Kasihan kau hidup sendiri. Kenapa kau disini? Kok malah aku ketemu denganmu. kenapa bukannya pangeran tampan seperti yang kutemui dalam mimpiku.” Katanya kepada kelinci. Kelinci hanya geleng-geleng kepala. Sang putri kembali mendengar ada suara mendekat. Bukan suara kelinci itu. Dia melihat jauh ke depan. Seekor Serigala dengan mata menyala dan buas mendekati sang putri. Sang Putri panik. Dipegangnya erat-erat kelinci dan berusaha lari keluar hutan. Tapi Serigala malah mengejar sang putri. Semakin mendekat Serigala itu kepadanya. Dipercepat larinya. Tapi alhasil dia dijerat rumput yang tumbuh menjalar dan terjatuh. Kelinci lepas. Dia berteriak minta tolong.“Tolong!” sayang teriakannya tak berarti. Tak satupun mendengarnya. Dia seakan sudah tercabik-cabik oleh gigitan serigala. Pikirannya gelap. Seperti kiamat terjadi padanya. Tapi kenyataan malah berkata lain. Dirinya masih dalam posisi tertelungkup. Dia merasa baik-baik saja. Tak ada rasa sakit ataupun rasa digigit oleh serigala. Segera dia balik badannya. Terlihat disebelahnya Serigala mati dan berlumuran darah. Sang Putri kaget. Diperhatikan sekelilingnya, mencari Kelinci yang lepas darinya. Namun malah dia melihat seseorang berdiri tak jauh darinya. Dia sedang memegang parang panjang. Dialah yang memenggal leher serigala itu sehingga tidak jadi mengoyak tubuh Sang Putri. Seorang pemuda seperti yang dia lihat dalam mimpinya. Sangat tampan dan rapi. Dikucek-kuceknya matanya. Barangkali dia bermimpi kembali. Namun jelas bahwa ini bukan mimpi. Dicubit lengannya, masih terasa sakit. Pemuda tampan itu mendekati dan mengulurkan tangannya membantu Sang Putri bangkit. “Terima kasih sudah menolongku. Kamu siapa?” Tanya sang Putri.“He…he, kau pasti tidak percaya kalau kukatakan bahwa akulah yang barusan kau tolong di dalam lubang pohon kayu itu.” Kata pemuda tampan sambil menunjuk pohon tempat kelinci tadi.“Hah, jadi kaulah Kelinci Putih itu?” jawab Sang Putri.“Iyya, akulah kelinci itu. Aku telah dikutuk oleh Ayahku yang juga raja di negeri ini. Dia mengutukku jadi kelinci ketika masih umur tujuh tahun karena melakukan sebuah pelanggaran besar. Tapi kutukan akan lepas pada umur dewasa jika seorang perempuan sebaya denganku datang menolong keluar dari lubang besar. Dan sekarang kaulah perempuan penolongku. Maka sebagai balasannya akan kupersunting kau jadi istriku.” Kata Pemuda tampan putri terdiam mendengar kata-kata pemuda itu. Ternyata dialah Pangeran tampan seperti dalam mimpinya. “Mari kita ke istana kerajaan. Ayahku pasti sudah menunggu kita.” Ajak Pangeran Sang Putri pun hidup bahagia di istana kerajaan bersama Ayahnya yang hanya kepala kampung. Itu semua berkat kebaikan Sang Putri yang suka Syarif Syam Lihat Dongeng Selengkapnya
dongeng putri cantik dan pangeran tampan